Gantungkan cita-cita setinggi langit!



Well, di blog ini, kalian akan mendapatkan banyak hal-hal tidak penting yang jadi pembahasan.

Kalau ditanya apa cita-cita saya, mungkin saya akan menjawab tanpa dipikir lagi: “saya mau bahagia dunia dan akhirat.” That’s all, that’s it!
Menurut saya, tidak ada yang lebih sempurna dari yang namanya merasakan kebahagiaan. Dan kebahagiaan itu tidak bisa dibeli, orang kaya belum tentu dia bahagia. Orang yg punya pacar/pasangan belum tentu hidupnya sempurna. Orang terkenal belum tentu puas akan hidupnya, and so on, and so on.. Tapi jawaban yg sepertinya merupakan “pembelaan” dari saya tsb nampaknya tidak bisa diterima oleh seorang yg pernah sangat peduli pada saya. Menurutnya, bahagia dunia akhirat itu bukanlah sebuah cita-cita. Cita-cita haruslah lebih spesifik.
Saya sepertinya memang “salah”. Saya mungkin pernah menjadi orang yang paling pesimis didunia ini. Saya terlalu takut untuk kecewa, bahkan hanya untuk bercita-cita. Tapi yang namanya hidup, pastinya kita harus terus belajar. Maka belajarlah saya untuk mempunya cita-cita.

Okeh, mari kita flashback ke masa kecil. Pernah bercita-cita jadi apa sajakah saya dulu?
Waktu SD, saya pernah bercita-cita menjadi seorang pramugari, dengan maksud supaya bisa keliling dunia. Tapii.. keinginan itu cepat sekali tandas ditengah jalan, karena apa? Karena ternyata saya itu mabok darat, laut, apalagi udara!! Well, makin gede sih ga segitunya yah, tapi berlanjut menjadi lebih ke phobia, kalo naik pesawat goyang dikit aja rasanya saya udah siap2 untuk mati!
Pramugari….CORET!!

Next, saya juga pernah bercita-cita menjadi seorang komikus, pengarang dan sejenisnya.. kenapa? Karena dari kecil saya suka sekali membaca. Setiap minggu pasti saya nodong mama untuk membelikan komik atau novel anak2, dari yg model candy-candy sampai ghoosebumps.. Waktu SMP Saya sempat membuat komik berseri, walau gambarnya kayak ga niat gitu..jauuhh banget dari komik Jepang beneran! Tapii.. at least intisari dari cita-cita menjadi “komikus” itu lumayan ada di jurusan kuliah yang saya ambil, Desain Komunikasi Visual, dan “menulis” walau saya ngga pernah jadi penulis novel, tapi at least hobby tsb tersalurkan dengan adanya blog ini.. Ya ngga?

Cita-cita berikutnya.. Pas udah gede nih, karena dipaksa untuk punya cita-cita atau bisa disebut khayalan, saya ingin menjadi pengusaha sukses. Jadi ceritanya saya membeli sebuah lahan dijakarta dengan lokasi yang strategis, dan saya buat lahan tsb menjadi sebuah tempat pesta pernikahan semi outdoor dengan décor yg sangat indah dan romantiss, ceritanya udah bosen dong sama pesta kawinan digedung macam balai kartini atau ballroom hotel gitu yg standart? Dan yang namanya orang nikah tiap minggu pasti ada aja khan? Yah gitu deh cita-cita saya.. lumayanlah yah, oiya ada sih satu cita-cita yang malah membuat saya stress.. dulu saya bercita-cita mau married umur 28..waktu itu orang2 pada protes, tua amat cita-cita nikahnya umur segitu, tapi menurut saya 28 adalah umur yang sangat pas untuk diri saya menikah. Sampai umur 28 kemungkinan saya baru puas being single, dan sampai pada akhirnya “jeng-jeng!!” menjelang umur 28, saya putus sama pacar saya setelah pacaran hampir 3 tahun dan “serius” pula! Aw-aw!!! Tau gitu mending ga usah punya cita-cita khan!!!!

Komentar

Postingan Populer