nonton Film





Siapa sih yang ngga suka nonton film? Kebanyakan orang didunia ini lebih suka nonton daripada baca. I like both, tapi kalo film yang diangkat dari novel, I prefer baca daripada nonton..karena dijamin pasti lebih bagusan bukunya!
Saya sebenarnya tertarik film sampai ke “behind the scene”nya, apalagi saya pernah jadian sama anak IKJ perfilman, bahwa untuk mewujudkan 1 menit adegan saja bisa menjadi sebuah kerja keras yang sepertinya ngga sebanding dengan betapa singkatnya scene tsb dilihat audience. Apalagi film-film macam AVATAR, yang ga kebayang “gimana tuh bikinnya?”
Saya gampang sekali nangis kalo ada adegan sedihnya, apalagi yang ada hubungannya sama perpisahan-cinta-keluarga..atau ada adegan siapanya meninggal, pasti saya at least menitikkan air mata. Atau adegan heroik, pengorbanan, yang biasanya didramatisir menjadi sebuah klimaks, haiyaahh mellownya langsung keluar deh! Pernah tuh, waktu SMA saya nonton VCD Armageddon dikamar, pas adegan pesawatnya mau ancur gitu, saya nangis dengan lebaynya sampe aer mata dan ingus netes-netes kelutut (posisi nontonnya macam kyk jongkok meluk lutut gitu, hehe posisi yang aneh bukan :P ) ehh!! Tiba-tiba kakak cowo saya masuk trus dengan herannya nanya “kenape lo?”
Duh jadi maluw saya!
Film yang juga telah berhasil membuat pashmina saya berubah fungsi menjadi lap aermata dan ingus adalah film Indonesia berjudul cin(T)a. Film ini bercerita tentang kurang lebih cerminan perjalanan cerita cinta saya pada saat itu, yaitu tentang percintaan antara 2 orang yang berbeda agama dan cinta kepada Tuhannya.. Tokoh utama perempuannyapun mempunyai nama yang hampir sama dengan nama saya. Waktu itu saya nonton film cin(T)a di Blitz Grand Indonesia, bersama dengan (yang sekarang sudah menjadi) mantan pacar dan mantan calon mertua.. Film tsb dibuka dengan cuplikan testimonial true story laki-laki dan perempuan yang saling mencintai tetapi “mempunyai Tuhan yang berbeda”..Hati saya langsung “DEG!” dan mata saya langsung blurrr karena air mata.. Saya tidak mau menceritakan film ini secara detail, tapi yang pasti, I Highly recommend cin(T)a the movie untuk para pasangan-pasangan diluar sana yang mempunyai masalah perbedaan agama. But one thing for sure, jangan mengharapkan adanya jalan keluar ttg masalah perbedaan agama dari film ini.
Ada alkisah yang baru terjadi malam minggu kemarin, saya nonton film Wolfman di PIM2 sama teman-teman saya, jujur tuh film kurang yah menurut saya, tapi ada sebuah cerita menarik di film itu. Bukan difilm itu sih, tapi pada saat saya nonton film itu! Kursi saya ditengah-tengah posisinya, dan didepan saya ada 2 pasangan yang sedang “asik masyuk bikin film sendiri”. Jiaaahh!!! Karena saya “rada autis”, awalnya yang nyadar duluan temen yg duduk disebelah saya. Koq yah dia nontonnya bukan kelayar, tapi ke orang yang duduk didepannya! OMAIGAD!! GET A ROOM!! Or at least loe pilih bangku yang dipojok gituuh, kepala si cowo ilang aja dari bangkunya, jadi SELAMA bioskopnya gelap, kepalanya terlihat ada disisi sicewenya..dan obviouslah mereka ngapain..antara ngetawain, nyindir, sama pengen nendang tuh gw!! Trus pas filmnya berakhir, pastinya kita tungguin dong tuh, penasaran pengen liat muka-mukanya kayak apa..ealaaa!! ternyata masih ABG!! Masih imut-imut banget deh!! Benar-benar gejolak kawula muda yang tak tertahankan! Ck..ck..ckk.. jadi ngeri ntar kalo punya anak..masa harus diikutin kemana anak kita pergi sih!
Mari kita tinggalkan pembahasan ttg ABG itu, barusan saya abis nonton EvanALMIGHTY, n I’ve got a very good quote: If someone prays for patience, u think God gives them patience? Or does He give them the opportunity to be patient? If they pray for courage, does God give them courage? Or does He give them OPPORTUNITY to be courages?
Wow..im very touched with the word opportunity..sometimes we don’t take the opportunity or even don’t realize, right?

Komentar

Postingan Populer